Selasa, 24 November 2009

JIHAD MEMERANGI KANKER PAYUDARA


PENDAHULUAN
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az Zumar: 009)

Tidak ada kata yang tepat dalam melukiskan usaha memerangi kanker payudara selain jihad. Ratusan ribu kematian setiap tahun karena penyakit ini di dunia adalah bukti nyata kedahsyatan perang ini. Di Indonesia, kanker payudara ditemukan rata-rata 10-25 kasus setiap 100.000 penduduk terutama di usia 45-50 tahun.

Keseriusan ini menyebabkan jihad selayaknya dilakukan secara terpadu oleh segenap lapisan masyarakat. Menurut fungsinya jihad dilakukan oleh dokter dengan memperdalam ilmu mengenai kanker payudara seraya membaginya kepada masyarakat; pemerintah dan lembaga sosial masyarakat untuk menyebarluaskan informasi kedokteran; serta muslimat terutama yang berisiko memperoleh kanker payudara melakukan jihad pribadi.


“…dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata.” (Lauh Mahfuzh) (QS 006:059)

Perlu disadari bahwa kendala utama jihad melawan kanker payudara adalah keterbatasan hidayah-Nya. Masih banyak yang belum diketahui kedokteran mengenai kanker. Dalam keadaan demikian bagi kaum muslimin tersedia Al Quran dan Hadits sebagai satu-satunya tempat mengadu sebagaimana firman-Nya;

“…Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Nabi (Hadits).” (QS 004:059)

Buku yang ditulis khusus bagi kaum muslimat, baik yang beresiko memperoleh kanker payudara ataupun tidak terbagi atas 5 bagian dari jihad yaitu: pencegahan; deteksi dini, pengobatan segera, pengobatan paliatif dan pengobatan alternatif. Ke lima bab ini didahului dengan pengantar mengenai hal-hal yang perlu diketahui tentang kanker payudara.

Perlu pula penulis menyampaikan bahwa Islam adalah Rahmat-Nya untuk seluruh alam. Karena itu walaupun buku ini juga merujuk pada Al Quran dan Hadits, syariatnya terbuka bagi segenap pembaca.
(from:suaradokter.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda