Sabtu, 20 Februari 2010

MEMAHAMI OVULASI


Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan dari ovarium masuk ke dalam tuba/tabung dan siap untuk dibuahi. Lapisan rahim akan menebal untuk mempersiapkan telur yang telah dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim serta darah akan dikeluarkan melalui liang kemaluan (vagina). Peristiwa keluarnya telur yang belum dibuahi dan dinding rahim disebut dengan menstruasi.

Fakta Ovulasi:

* Daya tahan hidup telur (ovum) 12-24 jam setelah keluar dari ovarium
* Biasanya hanya satu telur yang dilepaskan setiap saat ovulasi
* Ovulasi dapat dipengaruhi oleh stres, penyakit atau gangguan dari kegiatan rutin
* Beberapa wanita mungkin mengalami beberapa bercak darah ringan selama ovulasi
* Implantasi telur yang dibuahi biasanya terjadi 6-12 hari setelah ovulasi
* Setiap wanita dilahirkan dengan jutaan telur yang matang menunggu ovulasi
* Menstruasi dapat terjadi walaipun ovulasi tidak terjadi
* Ovulasi dapat terjadi walaupun menstruasi tidak terjadi
* Beberapa wanita bisa merasakan sedikit nyeri atau sakit di dekat ovarium selama ovulasi disebut mittelschmerz, yang berarti "rasa sakit tengah" dalam bahasa Jerman
* Telur yang tidak dibuahi akan pecah dan diserap ke dalam lapisan rahim

Kapan Ovulasi Terjadi

Sebuah siklus bulanan wanita diukur dari hari pertama periode menstruasi hingga hari pertama dari periode berikutnya. Rata-rata wanita siklusnya adalah antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita mungkin memiliki lebih pendek atau siklus yang lebih lama. Ovulasi dapat dihitung dengan mengetahui hari pertama dimulai ketika menstruasi terakhir (Hari Pertama Haid Terakhir=HPHT) atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan berikutnya. Kebanyakan wanita berovulasi di manapun di antara Hari 11 - Hari 21 dari siklus mereka, dihitung dari hari pertama dari HPHT. Ini yang banyak orang sebut sebagai "waktu subur" dari siklus wanita, karena hubungan seksual selama masa ini meningkatkan kemungkinan kehamilan. Ovulasi dapat terjadi pada berbagai waktu selama siklus, dan mungkin terjadi pada hari yang berbeda setiap bulan.

Siklus Ovulasi Terbagi dalam Dua Bagian

Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini dimulai hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai ovulasi. Ini paruh pertama dari siklus dapat sangat berbeda untuk setiap wanita yang berlangsung di mana saja dari 7 hari sampai 40 hari. Paruh kedua siklus ini disebut fase luteal, yaitu dari hari ovulasi hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih tepat dan biasanya hanya 12-16 hari dari hari ovulasi. Hal ini pada akhirnya berarti bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus Anda. Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan rutinitas normal dapat menimbulkan gangguan ovulasi Anda sehingga mengubah waktu haid yang akan datang. Stres dapat mempengaruhi ovulasi yang akhirnya menentukan saat haid akan dating.
Masa subur bisa dilacak dengan mengetahui kapan ovulasi terjadi. Ini bisa dipelajari dengan mengamati perubahan lendir leher rahim dan menggunakan termometer basal. Cairan leher rahim akan berubah menjadi basah, licin dimana substansinya mirip dengan "putih telur" tepat sebelum ovulasi terjadi dan sampai ovulasi selesai. Sebuah termometer basal membantu melacak suhu tubuh naik, yang menandakan bahwa baru saja terjadi ovulasi.

Dengan mengetahui masa subur maka Anda dapat merencanakan kehamilan dengan lebih pasti. Anda yang sudah lama menginginkan buah hati sudah sewajarnya mengetahui kapan saat-saat subur Anda, terutama bila suami Anda sering tugas ke luar. Dan bagi Anda yang belum ingin menambah momongan juga bisa mengatur kehamilan berikutnya dengan cara menghindari berhubungan selama masa subur ini.

Bila siklus menstruasi Anda dimulai, tingkat estrogen akan rendah. Hipotalamus (yang bertanggung jawab mempertahankan kadar hormon Anda) mengirimkan sebuah pesan ke kelenjar pituitari yang kemudian mengirimkan folikel stimulating hormone (FSH). FSH ini memicu beberapa folikel pada ovarium untuk berkembang menjadi telur matang. Salah satunya akan berkembang menjadi folikel dominan, yang akan merilis telur matang sedangkan yang lain akan hancur. Folikel yang matang akan mengirimkan hormon estrogen. Kadar estrogen yang tinggi akan memberitahu hipotalamus dan kelenjar hipofisis bahwa ada telur yang matang.

Sebuah luteinizing hormone (LH) kemudian dilepaskan, disebut sebagai lonjakan LH. Lonjakan LH menyebabkan telur meledak melalui dinding ovarium dalam waktu 24-36 jam dan memulai perjalanannya ke tuba/ tabung untuk fertilisasi. Folikel telur yang dilepaskan ini disebut korpus luteum, yang akan merilis progesteron sehingga menyebabkan penebalan dan mempersiapkan lapisan rahim untuk implantasi. Korpus luteum akan memproduksi progesteron selama sekitar 12-16 hari (fase luteal). Jika telur dibuahi, korpus luteum akan terus memproduksi progesteron selama kehamilan sampai plasenta mengambil alih. Anda dapat mulai mencari gejala kehamilan dini satu minggu setelah pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan telur melarut setelah 24 jam.

Jika tidak terjadi fertilisai maka kadar hormon Anda akan menurun dan dinding rahim Anda akan dikeluarkan sekitar 12-16 hari dari ovulasi. Ini adalah menstruasi (menstruasi periode) dan membawa kita kembali ke hari 1 dari siklus Anda. Perjalanan kemudian mulai lagi.

Saat ovulasi adalah satu hal yang paling penting bagi seorang wanita dalam memahami tentang tubuhnya, karena merupakan faktor penentu dalam kehamilan dan mencegah kehamilan. Memang agak membingungkan untuk memahami prosesnya. Bila anda mengalami kesulitan bisa menghubungi kami.

2 komentar:

  1. halo dokter, saya ingin bertanya, apakah jika saya mengeluarkan sperma tepat di labia majora/minora dapat menyebabkan pasangan saya hamil walaupun mr.P saya tidak masuk?

    BalasHapus
  2. terimakasih atas petanyaannya; bisa hamil, walau kemungkinannya kecil...krn begitu sperma dan ovum bertemu dan tjd pembuahan mk terjadi proses kehamilan...tdk bisa menjadi jaminan tdk akan hamil kalau sperma 'tumpah' di labia tsb...ingat lho, sperma itu spt 'ikan', bs bergerak cepat...ok

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar anda